Desa Gunung Bunder 2 Belum Berikan Tanggapan Terkait Pemberitaan Wisata Lembah Batu

- Reporter

Kamis, 24 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor – 24 Juli 2025
Pemerintah Desa Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas pemberitaan sebelumnya yang menyoroti pembangunan kawasan wisata Lembah Batu.

Sorotan publik kini semakin meluas, terutama setelah LSM Barak yang diketuai Julfa turut menyinggung program ketahanan pangan yang dinilai tidak berdampak dan belum dapat dibuktikan secara fisik di lapangan.

Tim media bersama  LSM Barak kembali mendatangi Kantor Desa Gunung Bunder 2 pada Rabu (24/7) untuk meminta klarifikasi. Namun, Kepala Desa diketahui sedang mengikuti rapat di Cibinong. Sekretaris Desa (Sekdes) dan Kaur Perencanaan juga tidak berada di tempat. Tidak satu pun pejabat desa yang dapat memberikan keterangan resmi.

Hanya Ketua Karang Taruna yang berhasil ditemui oleh tim media. Namun, ia menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan.

> “Saya tidak bisa memberikan tanggapan karena bukan wewenang saya. Tapi nanti akan dijadwalkan untuk bertemu,” ujarnya singkat.

 

Ketua LSM Barak, Ibu Julfa, menyatakan kekecewaannya atas sikap tertutup pemerintah desa. Ia menegaskan bahwa selain pembangunan wisata Lembah Batu, masyarakat juga mempertanyakan realisasi program ketahanan pangan yang hingga kini belum dirasakan manfaatnya.

Baca Juga:  SUKMA Gelar Survey Digital Desa di Kabupaten Bogor, Warga Bisa Lapor Lewat Website! Sukma.or.id

> “Program ketahanan pangan belum terlihat wujud maupun manfaatnya. Kami ingin melihat fisiknya di lapangan, tapi hingga sekarang belum bisa karena pihak pemdes belum dapat ditemui,” kata Julfa.

 

Pembangunan wisata Lembah Batu sendiri diduga bersumber dari anggaran program Samisade (Satu Miliar Satu Desa) yang dikucurkan secara bertahap sejak tahun 2022 hingga 2024. Namun, dalam pelaksanaannya, proyek ini diduga kuat menyalahi prosedur dan minim transparansi.

> “Kalau benar anggarannya dari Samisade, maka harusnya lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai program unggulan seperti ini malah jadi sumber masalah,” tegas Julfa.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Desa Gunung Bunder 2. Warga berharap ada keterbukaan informasi dan pelibatan publik dalam setiap program pembangunan desa agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya di atas kertas.

Red:jani

Facebook Comments Box
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

SUKMA Gelar Survey Digital Desa di Kabupaten Bogor, Warga Bisa Lapor Lewat Website! Sukma.or.id
*Gelar Kejuaraan Silat Cimande, Bupati Bogor : Bangga menjadi bagian Sejarah Silat Dunia*_
Klarifikasi Pemilik SPPG: Tidak Ada Pekerjakan Anak dalam Program MBG
Setelah hasil Melakukan klarifikasi kades Megamendung terkait aduan Masyarakat desa Megamendung. 
Kades Megamendung Bantah Tudingan Arogan: Semua Program Sesuai Musyawarah dan Sudah Berjalan
— Indonesia Dinilai Kian Jauh dari Harapan Rakyat
Tagih Janji Kades, Warga Kampung Pondok Gruduk Kantor Desa Ciasihan
Ada Apa di Balik Larangan Wartawan Liput Proyek Rp14 Miliar di Sport Centre BIS Banten?
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 08:17

SUKMA Gelar Survey Digital Desa di Kabupaten Bogor, Warga Bisa Lapor Lewat Website! Sukma.or.id

Sabtu, 6 September 2025 - 10:39

*Gelar Kejuaraan Silat Cimande, Bupati Bogor : Bangga menjadi bagian Sejarah Silat Dunia*_

Jumat, 5 September 2025 - 10:28

Klarifikasi Pemilik SPPG: Tidak Ada Pekerjakan Anak dalam Program MBG

Jumat, 5 September 2025 - 00:49

Setelah hasil Melakukan klarifikasi kades Megamendung terkait aduan Masyarakat desa Megamendung. 

Minggu, 31 Agustus 2025 - 07:42

— Indonesia Dinilai Kian Jauh dari Harapan Rakyat

Berita Terbaru