Sukma.Co.id Jateng | Cirebon – Mundu, SMK N 1 Mundu menjadi tuan rumah acara “Sosialisasi Pendidikan Internasional dan Peluang Kerja Global,” yang diinisiasi oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Widuri Training Center dari Pemalang.
Acara ini dilaksanakan secara hybrid, mengundang partisipasi langsung dan virtual dari peserta di seluruh Indonesia, khususnya dari 54 SMK yang berfokus pada bidang kemaritiman.
Salah satu tujuan utama dari sosialisasi ini adalah memperkenalkan Program Studi Kemaritiman Global yang ditawarkan oleh Mokpo Science University, Korea Selatan. Diharapkan, kegiatan ini akan membuka peluang bagi siswa-siswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan dan membangun karir di sektor perikanan dan kemaritiman di luar negeri.
Dalam sambutannya, Profesor Lee Ho-Gyun, Rektor Mokpo Science University, menekankan pentingnya kesempatan belajar di Korea. “Kami ingin memberikan peluang bagi siswa-siswa Indonesia untuk mengembangkan karir mereka di bidang kemaritiman yang menjanjikan,” ujarnya, pada Rabu (18/9/2024)
Widuri Training Center mengambil peran kunci dalam mempersiapkan calon mahasiswa dengan menawarkan pelajaran Bahasa Korea sebelum mereka mendaftar di Mokpo Science University. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan dan rendahnya upah yang sering dihadapi pekerja di Indonesia.
Mr. Shin, perwakilan dari Mokpo Science University, menambahkan bahwa banyak kapten kapal di Korea berusia di atas 50 tahun. “Dengan gaji yang menarik, mereka dapat membeli kapal dalam waktu dua hingga tiga tahun. Ajak orang tua kalian untuk mendukung studi di Korea!” serunya, yang mendapat respons positif dari peserta.
Program Studi Kemaritiman Global dirancang setara D3 dan berlangsung selama empat semester. Sebelum mendaftar, siswa harus mengikuti kursus Bahasa Korea selama enam bulan di Widuri Training Center, yang juga mencakup persiapan untuk ujian TOPIK, syarat penting bagi pendaftaran mahasiswa internasional.
Salah satu peserta, Tatang Hendraswara dari SMK N 1 Pangandaran, memberikan testimoni positif terhadap acara ini. “Kegiatan ini sangat terencana. Saya berharap kerja sama antara Widuri dan sekolah-sekolah dapat segera terjalin resmi,” ujarnya.
Hengky Wijaya, Direktur LPK Widuri Training Center, menyatakan harapannya agar acara ini dapat menginspirasi siswa dalam merencanakan masa depan. Ia juga menyoroti masalah pengangguran dan upah rendah yang kerap menjadi tantangan bagi generasi muda. “Kami ingin menciptakan peluang yang lebih baik untuk masa depan mereka,” tambah Hengky.
Widuri Training Center menawarkan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan siswa, termasuk Pendidikan Bahasa Jepang, Pelatihan Bahasa Korea, dan Pelatihan Alat Tangkap bagi awak kapal. Hengky berharap program-program ini dapat membantu anak muda Indonesia meraih peluang kerja dengan gaji yang bersaing di luar negeri.
Acara ini menjadi momentum signifikan dalam memperkuat hubungan antara dunia pendidikan Indonesia dan Korea Selatan, serta membuka jalan bagi generasi muda untuk mengejar peluang kerja global yang lebih baik.
